BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Banyak
masyarakat awam yang belum menyadari tentang kenyataan teori evolusi , karena
tidak ada petunjuk ilmiah yang menyatakan manusia berevolusi . sebenarnya sejak
ratusan tahun lalu manusia mengalami evolusi.
1.2 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui peradaban manusia sejak nenek
moyang kita dahulu
2.
Mengetahui tentang teori evolusi
Sejalan
dengan tujuan di atas,makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
materi pendukung dalam proses pembelajaran mata kuliah tentang ilmu alamiah
dasar di Universitas Gunadarma
1.3 STUDI PUSTAKA
1.4 ISI MATERI
Darwin
mengajukan penyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang
yang sama dalam bukunya The Descent of Man, terbitan tahun 1871. Sejak
saat itu hingga sekarang, para pengikut jalan Darwin telah mencoba mendukung
pernyataannya. Tatapi meskpun berbagai penelitian telah dilakukan, pernyataan
mengenai "evolusi manusia" tidak didukung oleh penemuan ilmiah yang
nyata, khususnya dalam hal fosil.
Kebanyakan
masyarakat awam tidak menyadari kenyataan ini, dan berfikir bahwa pernyataan
evolusi manusia didukung oleh banyak bukti yang kuat. Penyebab adanya opini
yang keliru ini adalah bahwa permasalahan ini sering dibahas dalam media dan
dihadirkan sebagai fakta yang terbukti. Tetapi yang benar-benar ahli dalam
masalah ini menyadari bahwa tidak ada landasan ilmiah bagi pernyataan evolusi
manusia. David Pilbeam, ahli paleoanthropologi dari Harvard University,
mengatakan:
Jika Anda
mengundang seorang ilmuwan dari bidang ilmu yang lain dan menunjukkan padanya
sedikitnya bukti yang kita miliki ia tentu akan mengatakan, "Lupakan saja;
itu tidak cukup untuk diteruskan."
Seperti yang
telah kita lihat, ada banyak ilmuwan dan orang-orang populer saat ini yang
memiliki nyali untuk mengatakan bahwa ‘tidak ada keraguan’ tentang bagaimana
manusia berasal. Jika saja mereka memiliki bukti…
Pernyataan evolusi ini, yang "miskin akan
bukti," memulai pohon kekerabatan manusia dengan satu kelompok kera yang
telah dinyatakan membentuk satu genus tersendiri, Australopithecus.
Menurut pernyataan ini, Australopithecus secara bertahap mulai berjalan
tegak, otaknya membesat, dan ia melewati serangkaian tahapan hingga mencapai
tahapan manusia sekarang (Homo sapiens). Tetapi rekaman fosil tidak
mendukung skenario ini. Meskipun dinyatakan bahwa semua bentuk peralihan ada,
terdapat rintangan yang tidak dapat dilalui antara jejak fosil manusia dan
kera. Lebih jauh lagi, telah terungkap bahwa spesies yang digambarkan sebagai
nenek moyang satu sama lain sebenarnya adalah spesies masa itu yang hidup pada
periode yang sama. Ernst Mayr, salah satu pendukung utama teori evolusi abad
ke-20, berpendapat dalam bukunya One Long Argument bahwa "khususnya
[teka-teki] bersejarah seperti asal usul kehidupan atau Homo sapiens,
adalah sangat sulit dan bahkan mungkin tidak akan pernah menerima penjelasan
akhir yang memuaskan."
Tetapi
apakah landasan gagasan evolusi manusia yang diajukan oleh para evolusionis?
Ialah adanya banyak fosil yang dengannya para evolusionis bisa membangun
tafsiran-tafsiran khayalan. Sepanjang sejarah, telah hidup lebih dari 6.000
spesies kera, dan kebanyakan dari mereka telah punah. Saat ini, hanya 120
spesies yang hidup di bumi. Enam ribu atau lebih spesies kera ini, di mana
sebagian besar telah punah, merupakan sumber yang melimpah bagi evolusionis.
Di lain
pihak, terdapat perbedaan yang berarti dalam susunan anatomi berbagai ras
manusia. Terlebih lagi, perbedaannya semakin besar antara ras prasejarah,
karena seiring dengan waktu ras manusia setidaknya telah bercampur satu sama
lain dan terasimilasi. Meskipun demikian, perbedaan penting masih terlihat
antara berbagai kelompok populasi yang hidup di dunia saat ini, seperti,
sebagai contoh, ras Scandinavia, suku pigmi Afrika, Inuits, penduduk asli
Australia, dan masih banyak lagi yang lain.
Tidak
terdapat bukti untuk menunjukkan bahwa fosil yang disebut hominid oleh
ahli paleontologi evolusi sebenarnya bukanlah milik spesies kera yang berbeda
atau ras manusia yang telah punah. Dengan kata lain, tidak ada contoh bagi satu
bentuk peralihan antara manusia dan kera yang telah ditemukan.
1.5 KESIMPULAN
spesies yang
digambarkan sebagai nenek moyang satu sama lain sebenarnya adalah spesies masa
itu yang hidup pada periode yang sama. Di lain pihak, terdapat perbedaan yang
berarti dalam susunan anatomi berbagai ras manusia. Terlebih lagi, perbedaannya
semakin besar antara ras prasejarah, karena seiring dengan waktu ras manusia
setidaknya telah bercampur satu sama lain dan terasimilasi. Meskipun demikian,
perbedaan penting masih terlihat antara berbagai kelompok populasi yang hidup
di dunia saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar